Angin Muson Timur Bertiup Pada Bulan
Dampak Positif Angin Muson Tmur
Foto: Ilustrasi Nelayan (Pexels/Quang Nguyen Vinh)
Angin muson timur memiliki dampak positif yang signifikan pada nelayan dan kehidupan sehari-hari di wilayah-wilayah tropis yang terpengaruh olehnya.
Berikut adalah beberapa dampak positif khususnya terhadap nelayan dan kehidupan sehari-hari:
Pengaruh Terhadap Badai Tropis
Angin muson timur dapat memengaruhi pola perjalanan badai tropis.
Badai tropis sering terbentuk di atas Samudra Pasifik dan bergerak ke arah barat, sejalan dengan arah angin muson timur.
Ini adalah faktor penting dalam pemantauan dan peringatan dini terhadap badai tropis di wilayah-wilayah terkena dampak angin muson timur.
Pola Pergerakan Hewan Migran
Angin muson timur juga memengaruhi pola pergerakan hewan migran, terutama burung-burung yang menggunakan angin sebagai rute perjalanan mereka.
Mereka sering mengikuti arah angin saat melakukan migrasi tahunan.
Baca Juga: Perhitungan Lembur dan Upah yang Berhak Diterima Karyawan
Dampak positif Angin Muson Barat
Angin muson barat dapat membantu tanaman lebih hijau dan subur, juga mengurangi polusi udara. Selain itu, angin muson barat bisa membantu petani mengairi sawah dan mengurangi risiko kebakaran hutan.
Terjadi karena Perbedaan Suhu
Perbedaan suhu antara daratan dan lautan adalah faktor utama yang menyebabkan terbentuknya angin muson timur.
Daratan cenderung lebih cepat memanas daripada lautan di musim panas, sehingga udara di atas daratan menjadi lebih panas dan naik.
Sementara itu, udara yang lebih sejuk dari lautan mengalir ke daratan untuk menggantikan udara yang naik, menciptakan aliran udara yang disebut angin muson.
Angin muson timur mengalami perubahan arah dan kekuatan antara musim panas dan musim dingin.
Pada musim dingin, ketika daratan Asia menjadi lebih dingin daripada lautan, aliran udara menjadi sebaliknya, dan angin bertiup dari daratan ke lautan, dikenal sebagai angin muson barat laut.
Terjadi selama Musim Panas
Angin muson timur biasanya terjadi selama musim panas di wilayah-wilayah tropis. Ini terkait dengan perbedaan suhu antara daratan dan permukaan laut.
Selama musim panas, daratan menjadi lebih panas daripada permukaan laut, yang memicu terbentuknya angin muson timur.
Pola Pergerakan Hewan Migran
Angin muson timur juga memengaruhi pola pergerakan hewan migran, terutama burung-burung yang menggunakan angin sebagai rute perjalanan mereka.
Mereka sering mengikuti arah angin saat melakukan migrasi tahunan.
Baca Juga: Perhitungan Lembur dan Upah yang Berhak Diterima Karyawan
Apa Itu Angin Muson Timur?
Foto: Angin Muson Timur (Kompas.com)
Angin muson timur, dikenal juga sebagai muson timur adalah fenomena angin yang berhembus dari arah timur ke barat di wilayah-wilayah tropis.
Perbedaan suhu antara daratan dan permukaan laut di wilayah tropis memainkan peran kunci dalam terbentuknya angin muson timur.
Selama musim panas, daratan menjadi sangat panas di wilayah Asia atau negara-negara dengan iklim tropis.
Fenomena ini juga dipengaruhi oleh pergerakan matahari, yang berpindah ke belahan bumi utara pada periode tertentu.
Pada saat itulah Asia menerima sinar matahari maksimal, menyebabkan tekanan udara rendah dan suhu tinggi di wilayah tersebut.
Sementara itu, Australia mengalami musim dingin dengan suhu rendah dan tekanan udara tinggi.
Angin muson timur juga memberikan kontribusi terhadap karakteristik iklim di wilayah tersebut, seperti musim kemarau di Indonesia yang terjadi selama periode April hingga Oktober.
Baca Juga: 5 Masalah Kulit Anak Di Musim Kemarau Dan Pencegahannya
Hasil Tangkapan Laut yang Melimpah
Angin muson timur membawa nutrisi dari lautan yang kaya ke perairan, yang menciptakan ekosistem laut yang subur.
Hal ini berdampak positif pada hasil tangkapan nelayan, karena ikan dan spesies laut lainnya berkembang biak dengan baik.
Nelayan dapat mendapatkan hasil tangkapan yang lebih melimpah selama musim hujan yang disebabkan oleh angin muson timur.
Dengan hasil tangkapan yang melimpah, nelayan dapat menjaga pendapatan mereka yang lebih stabil sepanjang tahun.
Ini membantu dalam meningkatkan kehidupan ekonomi dan mengurangi kerentanannya terhadap fluktuasi cuaca atau musim tertentu.
Angin Muson Timur, Penyebab Suhu Pulau Jawa Lebih Dingin
Mengutip buku Geografi karya Sri Hayati, dkk angin muson bisa terjadi karena adanya perbedaan pemanasan antara belahan Bumi utara (BBU) dan belahan Bumi selatan (BBS). Perbedaan pemanasan ini timbul karena gerak semu tahunan Matahari.
Angin muson bisa memengaruhi Indonesia karena secara geografis posisi negara kita berada di antara dua benua yang berseberangan dengan khatulistiwa, yakni Benua Asia (di BBU) dan Benua Australia (BBS).
Pada bulan April-Oktober, Matahari berada di BBU sehingga benua Asia mengalami musim panas. Sementara itu di BBS, benua Australia mengalami musim dingin. Akibatnya, udara di Benua Asia berada pada tekanan yang rendah, sedangkan Benua Australia berada di tekanan tinggi.
Berdasarkan sifatnya, udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Oleh karena itu, angin akan bertiup dari benua Australia menuju benua Asia.
Perpindahan angin ini dikenal dengan angin muson timur atau angin muson tenggara. Angin ini bergerak melewati gurun yang luas di benua kangguru tersebut.
Akibatnya angin yang bertiup bersifat kering dan menyebabkan musim kemarau di Indonesia. Lalu mengapa turunnya suhu di Pulau Jawa bisa berkaitan dengan angin muson?
Terkait hal tersebut Azis Rifai, dkk dalam Indoensia Journal of Oceanography Vol 02 No 01 tahun 2022 yang berjudul "Kajian Pengaruh Angin Musim Terhadap Sebaran Suhu Permukaan Laut (Studi Kasus: Perairan Pangandaran Jawa Barat)" mencoba menjawabnya.
Dijelaskan bila sistem angin muson juga berpengaruh pada fluktuasi karakteristik perairan seperti angin, arus, serta sebaran suhu. Ketika angin bergerak, karakteristik massa air di laut juga akan mengalami perubahan, terutama dalam hal perubahan arus permukaan.
Ketika arus permukaan air bergerak dengan kuat akan terjadi percampuran massa air pada lapisan atas dan menjadikan sebaran suhu yang homogen (seragam).
Saat April-Oktober atau Musim Timur, perairan selatan Pulau Jawa bertiup angin dari benua Australia menuju ke arah Barat. Hal ini menyebabkan pergerakan massa air yang berimbas pada sirkulasi massa air dari bagian dalam yang bersuhu rendah.
Suhu tersebut akhirnya naik ke atas dan menggantikan massa air permukaan. Akhirnya sebaran suhu permukaan laut yang naik ke permukaan berhembus ke seluruh wilayah terdekat yakni Pulau Jawa.
Penjelasan tentang suhu terasa dingin di Pulau Jawa juga dikaitkan dengan fenomena bediding. Mengutip arsip detikEdu, dijelaskan bahwa bediding berasal dari bahasa Jawa yakni kata 'bedhidhing' yang berarti terasa dingin.
Bukan hal baru, bediding juga berkaitan dengan kondisi di atmosfer atau angin muson timur. Sama seperti penjelasan angin muson timur, bediding terjadi ketika posisi matahari sedang jauh di sebelah utara garis khatulistiwa.
Akibatnya BBU menjadi panas dan BBS menjadi dingin. Sedangkan letak pulau Jawa yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa menyebabkan pulau Jawa menjadi lebih dingin daripada biasanya.